Rabu, 22 Desember 2010

Mata Indah mu, ibu

 Awal berjumpa dengan mu
Aku melihat bening kristal dimata mu
Bening kristal ..

Mata indah mu, ibu ..
Awal ku berjumpa dengan mu
Ku melihat bening kristal dimata mu
Begitu bening layaknya embun pagi

Ku pun ikut menangis, saat ku menatap mu
Ingin ku hapus bening itu
Tapi ku tak mampu
Aku hanya bisa menangis karna
Ku tak tahu maksud dari kristal
Indah disudut mata mu

Beberapa waktu mulai berlalu
Aku melihat sesuatu yang lain di matamu
Layak nya matahari yang begitu kuat
Menembus batin ku
Kau menguatkanku dengan matamu

Tapi waktu semakin berlalu
Ada sesuatu yang memberatkan kelopak matamu
Sesuatu yang membuat matamu sayu
Sesuatu yang membuat matahari dan kristal menjadi satu
Kau menutup matamu hingga akhir nya ku tahu
Matahari dan kristal itu untuk ku

Terimakasih ibu .. karna mata indah mu
Aku menjadi tahu ..
Dan mata indahmu, ibu ..
Akan selalu ada dihatiku selamanya ..


i laff u mom ..



happy mother's day

Sabtu, 18 Desember 2010

Bernapas Lebih Ringan Berkat Musik

Musik memang memiliki nilai tinggi dalam terapi kesehatan. Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otak pendengar dapat diperlambat dan dipercepat sehingga kinerja tubuh mengalami perubahan. Bahkan musik juga punya kekuatan memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah kita.

Hal itu salah satunya dibuktikan pada 200 pasien yang berada di ruang perawatan intensif (ICU) yang memakai alat bantu pernapasan. Ketika merkea diperdengarkan musik klasik, seperti sonata piano Mozart atau musik yang enak didengar, denyut napas pasien lebih lambat dan kecemasan mereka berkurang.
Bahkan para peneliti dari Cochrane Library yang melakukan riset ini mengatakan musik bekerja lebih baik dari obat untuk menenangkan pasien selama mereka mendapat alat bantu pernapasan dengan ventilasi mekanis.

Ventilasi mekanis yang dipakai untuk alat bantu pernapasan diketahui sering menimbulkan aneka komplikasi. Misalnya saja sesak napas, sering menyedot udara, susah bicara, rasa takut dan tidak nyaman sehingga menyebabkan kecemasan.

Walau musik sudah terbukti punya kekuatan, namun Dr.Wendy Magee, ahli terapi musik dari London mengatakan terapi musik tidaklah sederhana. Kita tidak bisa memilih musik sekenanya. "Memilih musik yang tepat sangatlah penting. Kita harus tahu mana yang berarti bagi tiap individu," katanya.

Beberapa jenis musik justru tidak bisa membuat rileks dan meningkatkan detak jantung, misalnya musik yang sangat menstimulasi, seperti musik heavy metal.
Karena musik bisa merangsang emosi, memilih musik yang tidak tepat untuk pasien justru akan menambah stres. Itu sebabnya, musik yang diperdengarkan harus disesuaikan dengan selera tiap individu.

Diperoleh dari : http://www.dechacare.com/Bernapas-Lebih-Ringan-Berkat-Musik-I1028.html

Jumat, 03 Desember 2010

Manusia dan Kebudayaan

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.

Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tidak terpisahkan dari diri manusia. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya membuktikan bahwa budaya itu dipelajari .
 
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
 
Pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
  • alat-alat produktif
  • senjata
  • wadah
  • alat-alat menyalakan api
  • makanan
  • pakaian
  • tempat berlindung dan perumahan
  • alat-alat transportasi
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.Kebudayaan Diantara MasyarakatSebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
  • Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
  • Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
  • Melting pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
  • Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

Budaya Perkuliahan

Dari segala aspek kehidupan yang terpenting adalah kebudayaan. Dimana kebudayan merupakan tuntutan dari sikap hidup, yang dibawa baik sejak lahir maupun dari lingkungan keluarga atau masyarakat. Dan budaya sendiri juga dapat dipengaruhi oleh pendidikan. Sebagai contoh manusia yang didik lebih bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Untuk budaya perkuliahan seandiri memberikan arti bahwa setiap situasi ada norma dan aturan. Karna kebudayaan memiliki arti kebiasaan. Baik berupa prilaku atau bahasa yang dipakai. Perkuliahan sendiri merupakan salah satu tempat atau wadah penampungan kebudayaan.

Setiap orang mempunyai ciri khas dan budaya yang berbeda. Dengan adanya perguruan tinggi bisa mengikat persepsi semua orang. Karna peningkatan pola pikir semakin baik. Yaitu adanya perubahan pola pikir yang dulunya siswa sekarang menjadi mahasiswa. Dengan mengikatnya pola pikir dapat menyatukan persepsi yaitu peningkatan mutu pendidikan.


Tapi kebanyakan mahasiswa tidak terlalu memikirkan tujuan dan fungsi sebagai mahasiswa, serta tujuan yang akan diperoleh dimasa depan. Padahal tinggal selangkah lagi untuk menjadi manusia yang bermutu. Baik bagi diri sendiri maupun lingkungannya. Dengan budaya seharusnya bisa meningkatkan pengetahuan dan norma perkuliahan, hingga menciptakan mahasiswa - mahasiswa yang berkopetensi dalam membangun bangsa.